Senin, 29 September 2014

ASPEK-ASPEK GEOGRAFI



Willian Kirk menyusun struktur lingkungan geografi menjadi 2, yaitu :
Aspek fisikal geografi meliputi :
a. Aspek Topologi
Membahas hal-hal yang berkenaan dengan letak atau lokasi suatu wilayah, bentuk muka buminya, luas area dan batas-batas wilayah yang mempunyai ciri-ciri khas tertentu.
b. Aspek Biotik
Membahas karakter fisik dari manusia, hewan dan tumbuhan
c. Aspek Non Biotik
Membahas tentang tanah, air dan atmosfer (termasuk iklim dan cuaca)
2. Aspek NonFisik
Aspek ini menitikberatkan pada kajian manusia dari segi karakteristik perilakunya. Pada aspek ini manusia dipandang sebagai fokus utama dari kajian geografi dengan memperhatikan pola penyebaran manusia dalam ruang dan kaitan perilaku manusia dengan lingkungannya. Beberapa kajian pada aspek ini antara lain :
a. Aspek Sosial
Membahas tentang adat, tradisi, kelompok masyarakat dan lembaga sosial.
b. Aspek Ekonomi
Membahas tentang industri, perdagangan, pertanian, transportasi, pasar dan sebagainya
c. Aspek Budaya
Membahas tentang Pendidikan, agama, bahasa, kesenian dan lain-lain.
d. Aspek Politik
Misalnya membahas tantang kepartanian dan pemerintahan.

Kamis, 25 September 2014

Biologi : Tumbuhan Paku



Tumbuhan Paku mempunyai nama latin Pteridophyta, Bila bicara tentang ciri-ciri tumbuhan paku ini saya jadi teringat saat kelas 1 SMA dahulu yang mana saya sempat di tugaskan mencari pekerjaan sekolah Biologi tentang manfaat serta ciri tumbuhan Paku ini. Nah untuk lebih jelasnya berikut adalah ciri tumbuhan pakusiklus reproduksi tumbuhan paku dan klasifikasi tumbuhan paku.

Ciri-ciri tumbuhan paku
1. Sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati.

2. Memiliki berkas pembuluh angkut.

3. Terdiri atas dua fase generasi, yaitu sporofit (menghasilkan spora) dan gametofit (menghasilkan sel kela-min).

4.  Fase sporofit memiliki sifat lebih dominan dari fase gametofit.

5. Berdasarkan fungsinya, daun tumbuhan paku dibedakan menjadi daun tropofil (untuk fotosintesis) dan daun sporofil (penghasil spora).

6. Berdasarkan bentuknya, daun tumbuhan paku dibedakan menjadi daun mikofil (daun kecil) dan daun makrofil (daun besar)

7. Habitat ada yang di darat, di perairan dan ada yang hidupnya menempel.

Siklus reproduksi tumbuhan paku
Sama dengan lumut, tumbuhan paku juga mengalami siklus pergiliran keturunan pada perkembangbiakannya, yaitu:
 

Klasifikasi tumbuhan paku
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku diklasifikasikan menjadi tiga:
1.           Paku homospora, yaitu tumbuhan paku yang hanya menghasilkan satu jenis spora. Contoh:Adiantum cuneatum (suplir), Lycopsida (paku kawat).
2.           Paku heterospora, yaitu paku yang menghasilkan dua jenis spora yang berbeda, yaitu mikrospora (jantan) dan makrospora (betina). Contoh: Selaginella (paku rane), Marsilea crenata(semanggi).

3.           Paku peralihan, yaitu paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama. Jenis ini dianggap sebagai bentuk peralihan antara paku homospora dan heterospora. Contoh:Equisetum debile (paku ekor kuda).


Sedangkan, menurut penggolongan dalam taksonomi, tumbuhan paku dibagi ke dalam beberapa divisi, yaitu:

a. Paku kawat (Lycophyta), memiliki ciri-ciri berdaun kecil, tidak bertangkai, batang menyerupai kawat dengan akar yang bercabang. Sporangium terdapat pada sisi daun yang berkumpul membentuk kerucut yang disebut strobilus. Contoh: Lycopodium clavatumLycopodium sp.(paku tanduk rusa), dan Selaginela sp.

b. Paku ekor kuda (Sphenophyta), yaitu jenis paku yang berdaun kecil seperti selaput dan tersusun melingkar. Batangnya mirip daun cemara  berongga, dan tumbuh tegak. Umumnya jenis paku ini hidup di dataran tinggi. Contoh: Equisetum debile (paku ekor kuda).
 
c. Paku purba (Psilophyta), sebagian besar jenisnya telah punah. Tumbuhan paku ini belum memiliki daun dan akar batangnya bercabang menggarpu dengan sporangium terdapat pada ujung cabangnya, dan telah memiliki berkas pengangkut. Contoh: Psilotum nodumRhyniamajor.

d. Paku sejati (Pterophyta), merupakan jenis paku yang banyak dijumpai. umumnya disebut pakis. Tumbuhan ini berdaun lebar dan mudah menggulung. Sporangium terdapat pada sporofil. Contoh: Azolla pinnata (paku sampan), Marsilea crenata (semangqi), Adiantum cuneatum(suplir), dan Asplenium nidus (paku sarang burung).