Saya akan menceritakan sebuah cerita saat saya masih SMA, yaa bisa di bilang ini adalah kisah yang saya alami sendiri. Langsung saja ya, begiti ceritanya...
Setelah saya lulus dari SMP tahun 2013 saya sebenarnya belum tahu ingin melanjutkan ke SMA mana, jujur saja saya orangnya tidak terlalu memikirkan hal semacam itu, kalau dibilang saya orang yang tidak memikirkan masa depan mungkin itu benar juga sih hehehe. Tapi saya juga tidak mau jika putus sekolah jadi saya langsung bertanya kepada teman biak saya dengan maksud ingin dapat gambaran SMA mana yang cocok buat saya.
Saya bertanya kepada teman baik saya, sebut saja dia R.
Saya : R, lu mau lanjut kemana nih ?
R : Gw ke SMA ABC , kalo lu ?
Saya : Gw belum tau mau kemana
R : Hedehh,, dari pada lu bingung lu ikut gw aja ke SMA ABC, lagian lumayan banyak temen kita yang bakal masuk ke sana. Gimana ?
Saya : Lumayan banyak ? Emang berapa orang yang lu bilang lumayan
R : 6 orang
Saya : Hmm... yahh gw pikir-pikir dulu lah
R : Yaudah kalau gitu
Yang saya ketahui tentang SMA ABC adalah itu salah satu sekolah favorit di kota P jadi saya agak pesimis bisa masuk ke sana. Asal tau saja sebenarnya saya bukan orang yang giat atau suka belajar, tapi sewaktu SMP saya sempat mendapatkan peringkat 1 untuk dua semester jadi kesempatan untuk masuk kesana masih ada pikir saya.
Satu bulan pun berlalu, jika sudah libur satu bulan pun tidak ada rasanya hahaha. Saat satu minggu sebelum tes saya pun hanya belajar sedikit tidak banyak, padahal orang tua saya bilang jika ingin masuk kesana saya harus belajar yang rajin karna untuk masuk kesana cukup susah karna banyak sekali anak yang seumuran seperti saya yang ingin masuk kesana juga, maklum lah namanya juga sekolah favorit.
Hari tes pun datang, SMA itu cukup jauh dari rumah saya kurang lebih 13 km lah, jadi saya menggunakan motor untuk kesana bersama si R. Saat tes kami berada di ruangan yang berbeda, jadi kami berpisah untuk mencari ruangan tempat kami akan tes. Mata pelajaran yangdi ujikan itu adalah IPA, Bahasa Inggris, Matematika dan satu lagi saya lupa. Setelah saya selesai mengerjakan soal saya langsung mengumpulkan kertas ujian dan menuju keluar ruangan. Saya pun menunggu R sekitar 10 menit dan akhirnya dia keluar juga. Setelah itu kami langsung pulang kerumah.
Hari pengumuman hasil tes pun datang, saya ingat itu adalah hari minggu. Hasilnya diumumkan lewat internet, langsung saja saya membuka lewat handphone website SMA P untuk melihat apakah saya diterima atau tidak. Setelah saya memasuka ID dan Password yang diberika oleh paniti PPDB SMA P dan ternyata saya diterima. SMA P menerima 300 siswa baru dari luar kota dan saya ada di urutan ke 45, setelah itu saya langsung membantu R untuk memasukan ID dan Password milik nya dan ternyata dia berada di urutan ke 299 nyaris tidak diterima, tapi dia cukup senang. Melihat dia senang saya juga merasa senang karna bisa satu sekolah dengan teman baik saya.
Singkat cerita, saya ditempatkan di kelas X Mia 4, awal nya saya tidak merasa istimewa dengan kelas tersebut tapi semua itu berubah setelah saya melihat seorang cewek yang cantik menurut saya, dari cara ia berpakaian sepertinya dia orang yang taat agama. Jika saya bisa gambarkan dia memakai baju yang lengannya panjang sampai menutupi hampir seluruh lengannya dan menggunakan rok panjang, seperti ustazah saja pikirku. Tapi saat itu saya belum ada perasaan sedikitpun kepadanya.
Tiga tahun pun berlalu dan saya masih sekelas dengannya, di kelas XII lah saya mulai ada rasa kepadanya karna saya pikir jika saya dan ia berjodoh jadi suami istri ia bisa mengingatkan saya kepada Allah swt mangkanya saya jatuh hati kepadanya. Tapi sayang, sampai kita akan lulus saya belum berani mengutarakan perasaan saya karna saya tidak ingin merusak persahabatan saya dengannya yang telah saya bangun dengan susah payah selama tiga tahun. Walaupun ada pepatah yang mengatakan "Orang yang tidak berani mengutarakan perasaan nya yang sebenarnya, maka orang itu lebih sayang kepada dirinya sendiri dari pada orang yang ian sayang"(dari Film 5cm produksi Soraya pepatahnya). Tapi itu tidak merubah apapun, saya tetap tidak bisa mengutarakan perasaan saya. Sungguh sayang kan.
TAMAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar